Kadangkadang ketimun. Bokep indo Baru saja aq memasang ikat pinggang, Iin menghampiriku sambil berkata,Telepon aq ya..!Ia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yg disobek sekenanya. Garis setrikaannya masih terlihat. katanya sedikit terengah. Masih melongo.Tolong itu jendelanya direptin sedikit katanya lagi.Ini? Dadaku berguncang. Ia tdk melanjutkan kalimatnya.Aq tersenyum. Tetapi aq masih betah di dalam angkot ini. Astaga. Tetapi eh.., diamdiam ia mencuri pandang ke arah penisku. katanya menggoda, menunjuk Penisku.Darahku mendesir. Ia tersenyum melihatku.Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan, katanya.Ia mencaricari. Ah apa saja. Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh. Oh ya. Suara itu lagi. Ah sial. Bayar arisan. Aq tdk dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Itu artinya ia tdk mau diganggu. Yes.., akhirnya. Ya sekarang..! Ia memulai pijitan. Massage, boleh. Aq masih termangu. Daripada suntuk diam dirumah, tadi malam aq menyeleseaikan kerjaan yg masih menumpuk. Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aq. Apakah perlu menhitung kancing.
