Jam 2 lewat, lapangan Desa Karanganyar yang bisa menampung sekitar 15ribu orang telah mulai memerah, penuh dan padat. Bokep hot Aaaahhhh aku maluuu kaaaaakk” sambil mengelus pipiku.“Malu kenapa?” aku menggigit payudaranya yang tergantung di depan wajahku.“Ooooh………, Ooooh………, Kaaaaaaak”“Bukain sayaaang” Aku membungkuk setengah berdiriDengan cekatan Reza melucuti celana jeans yang aku kenakan, begitu juga dengan boxer terakhir pengaman kejantananku. Ya, kuambil dompet yang ada di kantong belakangku, memang isinya tidak banyak hanya sisa sisa kembalian, pecahan 10ribu dan 5ribu yang mendominasi dompetku keluarkan semua uang yang ada di dalam dompetku.Lembar demi lembar berpindah tangan ke tangan biduan tersebut,“Namanya siapa mas?”“Jhon mbak.”“Oke mas Jhooon, matur nuwun sawerannya maaaaaass Jhon,”sembari tersenyum genit khas biduan dandut koplo.Aku hanya membalasnya dengan senyum,“Sukses terus buat Bapak Roni dan pasangan semoga jadi Bupati yang selanjutnya,” Doa sang biduan tersebut.Lalu sebelum saweranku habis, Aku berbisik,“Aku tunggu di belakang ya.”*****
Saweranku habis, aku mundur dari depan panggung gabung kembali dengan rombongan keluarga, tapi aku mengambil tempat duduk