Kontolku makin mengeras melihatnya. Playbokep “yeee, ngapain di kamar mandi?” Disini aja gak apa apa kok” jawabku. Kemudian aku bangkit, dan terus menciumi telinga Vina. “Ri, aku gak mau munafik, aku nafsu. Dia mengangguk, tangannya mencengkram erat lenganku. Ketika Vina tahu, dia tersenyum, “kalau gitu, aku boleh donk nemenin kamu malam ini?” “siapa yang bisa menolak?” jawabku sambil mencubit putting toketnya. “kalau lama-lama liat gini nafsuku jadi tambah nich” candaku. Ketika Vina tahu, dia tersenyum, “kalau gitu, aku boleh donk nemenin kamu malam ini?” “siapa yang bisa menolak?” jawabku sambil mencubit putting toketnya. Vina memandangku kemudian bertanya, “kamu punya selimut gak?” aku memberinya selimut tipis belang yang biasa digunakan di Rumah Sakit. Sambil duduk, aku sengaja memeluk pundak Vina sambil sesekali membelai rambutnya, Vina yang berada di sebelah kiriku dan awalnya membelakangi komputer tiba-tiba membalik badannya.
