akupun memberikan senyuman balik kepadanya dan bahkan memberanikan diri mengedipkan mata. Dewi berdiri di depanku sambil tersenyum,“Wah mas Handoko ini, sudah keluar banyak di mulut Dewi tapi masih tetap aja keras yah.” katanya sambil menunjuk gagangku yang memang masih berdiri tegak. Bokep Muncullah pikiran-pikiran di kepalaku membayangkan keelokan badan Dewi ini.Para penyanyi pun bergilir pentas sendiri-sendiri, dan disaat giliran Dewi, aku tak melepaskan pandangan aku sedetik pun dari dia. Tapi aku tak menggubris dan justru birahiku semakin meningkat. Dewi pun mendesah semakin keras diiringi dengan gerakan pinggulnya yang semakin liar. Setelah negosiasi harga, aku pun memberikan uang 300 ribu kepada bapak Udin. Pinggulnya ramping, tapi aku bisa melihat lekukan dada dan pantatnya yang menonjol besar dan kencang dibalik bajunya yang ketat itu.
