Desahan mereka menahan kenikmatan itu semakin memacu gerakan mereka menjadi kian liar. baiklah kalau begitu, saya jemput ibu”. Bokep Kamu nggak mimpi, ini aku, Dokter Supriyati yang kamu kagumi”. Namun belum sempat ia menerka apa arti tatapan itu, tangannya tiba-tiba merasakan sesuatu yang lembut menyentuh, ia terhenyak dalam hati. Ketemu juga kau!”, katanya setengah berteriak saat melihat kartu nama dengan logo Hilton International. Dido masih tak bereaksi, ia seperti tak mempercayai kejadian itu. Kamu sudah punya pacar?”, tanya sang dokter. “Oh Dido sayang, ibu juga suka sekali sama kamu. “Benarkah?”. Kembali mereka saling berangkulan mesra, tangan mereka meraih kemaluan masing-masing dan berusaha membangkitkan nafsu untuk kembali bercinta. “Oooh, Bu dokter, tentu dong saya ingat. “Huuuh, ooohh, ooohh, aahh, ooohh, nikmat sekali Do, goyang lagi sayang, ooohh, ibu mau keluar sebentar lagi sayang, ooohh, goyang yang keras lagi sayang, ooohh, enaknya penis kamu, ooohh, ibu nggak kuat lagi oooh”, jerit dokter Supriyati.
