Mbak Indah membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.“Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik.“Kan lain jurusan,” aku membela diri. Bokep Lumayan cekatan Mbak Indah melakukannya, sepertinya sudah terbiasa. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Paviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.“Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. Kuturunkan lagi mulutku, berhenti di gundukan yang ditumbuhi bulu lebat, namun tercukur dan tertata rapi. Dia pulang setiap 2 minggu atau sebulan sekali. ” Sarah berhenti sejenak. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di dadaku. Kudaratkan bibirku di bibir memeknya, kukecup pelan. Seterusnya aku sendiri yang melakukannya sampai aku sempurna telanjang bulat di depan Mbak Indah.“Ih, nakal,” kata Mbak Indah sambil menyentil rudalku yang terayun-ayun akibat baru tegang separo.“Sakit Mbak,” aku meringis.“Biarin,” kata Mbak Indah yang diteruskan dengan melepas blouse-nya kemudian kaos hitamnya, sehingga bagian atasnya tinggal BH
