“Sekali lagi maaf mbak..”
Dia mengangguk pelan sambil menunduk,tetes2 air mata itu tetap berjatuhan dipangkuanya. Bokep jepang Aku ingin menikmati peristiwat ini lebih lama, aku mengaduk2 kewanitaanya perlahan serta lembut. Tapi aku berusaha tenang, aku bangkit serta duduk di pinggir kasur. Wajahnya takut2 melihatku ketika pintu kamar itu tertutup rapat. Aku tidak mampu lagi melihat wanita itu menangis. “Itulah laki-laki mbak..” Hanya itu kalimat yg dapat meluncur dari mulutku. Hujan telah reda ketika kami duduk di ruang tamu. “Sekarang terserah mbak, saya tetep kasih uang yg mbak minta, kalo mbak mau menuhin kemauan saya okay, gak juga silahkan..”Jawabku pelan sambil melangkah ke kamar. “Den..nanti den…sabar..” Jawabnya kebingungan. Aku merasa lega, meski dalam hati aku mengharapkan kehangatanya lagi.
