“ Siapa Mbak..? Majalah lagi, ah tidak aku harus bicara padanya. Bokep indo terbaru Lalu mengangkang. “ I…i … Ini mksdnya …? Toh masih ada hari esok. ”
Dia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yang disobek sekenanya. Aku hanya mendengus. Angin menerobos kencang hingga seseorang yang membaca tabloid menutupi wajahnya terganggu.“ Mas Tut.. Lihat saja dia sudah separuh berlutut mengarah pada Kejantananku. Mulutnya persis di depan Kejantananku hanya beberapa jari. ”
Tangannya mulai mengoleskan cream ke atas punggungku. Aku menggelepar. “ Yang ini atau yang itu..? Haruskah kujawab sapaan itu ? Tetapi eh.., diam-diam dia mencuri pandang ke arah kejantananku. Masih ada esok. Lalu mengangkang. Bicara apa? Aku tersenyum. Yes, Aku bisa dapatkan dia, wanita setengah baya yang meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan. “ Mbak Fera, telepon. Dia cukup lama bermain-main di perut. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat.