Entah apa yang dipikirkan Mbak Irma saat itu. Bokep Wajahnya lekat diselusupkan di leherku. Mbak Irma tertidur dalam pelukan di dadaku.Sekitar sejam kemudian kami sama-sama kaget terbangun oleh dering suara telepon. Ia baru datang mendapat tugas mendadak dari kantornya dan besok sore sudah pulang lagi ke Jakarta.Sedangkan aku baru pulang dari tempat kerja, sudah tiga hari di Yogya dari rencananya seminggu. Akan tetapi semakin lama aku semakin tidak dapat mengendalikan diri. Aku takut sekali kalau perbuatanku sampai tercium. Karir Mbak Irma di kantornya memang cukup baik, bahkan penghasilannya jauh lebih baik ketimbang suaminya. Kedua kakinya kemudian ditekuk sehingga telapaknya menapak di tempat tidur. Wow.. Ternyata Mbak Irma telah mencapai orgasmenya. Demikian juga Mbak Irma. Aku takut sekali kalau perbuatanku sampai tercium. Mbak Irma kemudian menjawabnya, “Hallo Pap..” Ternyata telepon dari kakak iparku, suaminya. Karir Mbak Irma di kantornya memang cukup baik, bahkan penghasilannya jauh lebih baik ketimbang suaminya.
