Begitu seterusnya berulang-ulang. Bokep mom kemudian setelah aku duduk, tidak lama kemudian seorang wanita salon yang muda nan cantik datang kearahku dan memegang rambutku,“ Mau model Mas, potong rambutnya ?, ” ucapnya sembari melihatku lewat cermin, dengan masih tetap memegang rambutku. Ia begitu menikmatinya. Aku berhenti sejenak meraba buah dada-nya. Setelah beberapa waktu, akhrnya aku-pun sampai disalon itu. Aku sungguh tidak peduli dengan asal-usulnya pekerjaan Cindy sebab makin hari aku makin terbius oleh kenikmatan sexs dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada dia.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Entah ada setan apa, secara reflek aku memegang tangan kanannya. Konsentrasiku buyar, sepertinya aku benar-benar sudah horny dengan perlakuan Cindy, dan beberapa kendaraan yang melaluiku melihat ke arahku menembus kaca filmku yang hanya 40%. Dielus-elus batang kejantananku yang sudah keras dari luar. Kedua bibirnya sesaat kemudian merapat. Tidak lama kemudian ditelusupkan telapak kirinya ke dalam dan digenggamlah kejantananku. Edan ini anak, seperti benar-benar!
