Dia merasa malu mendapatkan pujian tentang vaginanya dari pembantunya sendiri. Bokep Hd Bulat, dan sangat padat berisi. Perihnya luar biasa, seperti sikat kawat yang sedang menggosok alat kelaminnya, itu yang dirasakan Dinda. Dengan kompak, Jajang dan Sardi masing-masing menggenggam bongkahan pantat Dinda yang empuk nan kenyal itu. Cairan Dinda pun habis tak bersisa. Meski bejat, tapi mereka masih memikirkan anak majikannya yang kelihatan belum beradaptasi. “tadi kesiram Pak Sardi, Pak..”, jawab Dinda langsung berlalu ke kamarnya. “ha ? “non Dinda harus biasain dulu sama bau kontol Pak Jajang, non hehehehe”, ujar Jajang tak mengindahkan penolakan Dinda, malah semakin menekan wajah Dinda ke selangkangannya. Dinda sebagai anak yang punya rumah seolah tak punya rantai komando lagi di rumahnya sendiri karena peristiwa yang baru saja terjadi menegaskan kalau Jajang dan Sardi lah yang berkuasa sedangkan Dinda lah yang menjadi ‘pelayan’nya.
