“Ouhh.. Bokep jepang aku kelupaan menuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, cuma dikit kok.” “Rumahnya deket sini?” “Iya di asrama, dan saya biasa kerja malam-malam begini,” jawabnya. aku sama sekali tidak nyangka kelakuanmu seperti ini,” selesai dia menaikkan celana dan membetulkan BH dan T-shirtnya. “Nah.. “Kamu tidak.. Mas,” dia berbicara tanpa menoleh ke arahku. Badannya ikut tertarik ke belakang, dan mulutku tanpa terasa menggigit lehernya. Tanganku segera menaikkan kaosnya, sehingga tampak bagian bawah dadanya yang masih berada di balik BH. Aku dorong tubuhnya sehingga posisi badannya membungkuk pada meja komputer. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa. hh..” dia berdesah ketika kepalaku menyeruduk buah dada yang masih terhalang T-shirt merah muda di balik jaket jeans yang terbuka kancingnya. Kunaikkan BH-nya tanpa melepas, dan kembali mulutku beraksi pada putingnya, sementara tanganku meremas-remas pantatnya dan pahanya. kasian ama dia?” Aku terdiam, termangu, bahkan tidak menyadari kalau dia sudah berlalu. Aku menyesali perbuatanku. Kutempelkan kemaluanku pada lubang pantatnya.
