Aku mendekap tubuh Wulan.Payudaranya beradu dengan dadaku. Bokep Wulan semakin meronta sambil menghardik, “Rob, apa-apaan sih.., Lepas.., lepas! Tapi raut wajahnya yang sangat mengiba, membuatku kasihan lalu menyanggupi menikahinya.Satu bulan berikutnya kami resmi menikah. Wulan menjerit saat anusnya ditembus penis Robby. Setengah menit kemudian Robby beranjak pergi dari tubuh Wulan lalu tergeletak kelelahan di samping kami. Baru beberapa langkah kami beranjak pergi, tiba-tiba Wulan memanggil kami, katanya dia ingin ikut kelompok kami saja (alasannya masuk akal, dia tidak enak hati sebab Fadli adalah pacar Lia, dan Wulan tidak ingin kehadirannya di tenda mengganggu acara mereka). Wulan semakin meronta, membuat Robby kesulitan memasukkan penisnya ke dalam lubang vaginanya. Peristiwa ini kembali menguak kenangan buruknya. Tapi Robby dan Doni tidak menghiraukannya.“Oh, sempit sekali”, teriak Robby mengomentari lubang dubur Wulan yang lebih sempit dari vaginanya. Mungkin dia sudah sangat putus asa, shock, atau mungkin juga menikmati perlakuan kasar kami.Tiba-tiba aku mendengar Robby menjerit tertahan.
