“Shh .. Sampai hari ini saya belum pernah bertemu Dea lagi, di mana saya harus mencari. Bokep ..!Setelah peristiwa malam itu saya sering mengantar Dea rumah walaupun memiliki bela-belain berangkat dari rumah kos saya. “Shh ..” dengan hidup dia memainkan lidahnya di antara leher dan di belakang telinga. Dan yang lebih wah lagi ternyata Dea merupakan wasit yang sangat baik di sana. Sampai akhirnya kupapah dia ke tempat tidur. “Wow tentu, karena ada Dea neraka.” Dia hanya tersenyum.Mulai dari obrolan akhirnya saya digunakan untuk bermain snooker in situ, dengan Dea sebagai kursus wasit. Dia meraih tanganku untuk dia dan kemudian dia berubah posisinya menjadi tunda sedikit. Dengan sedikit senyum di wajahnya, dia ingin saya untuk tidur di sampingnya. Setelah ia membuka kemejanya saya langsung menjilat seluruh tubuhnya.
