Sara melirik ke arah Erik yang sedang duduk di meja pojok bersama Tomi. Bokep hot ‘Senjata’nya sudah memasuki diriku seutuhnya dan sakit yang kurasakan itu sedikit aneh, ada kenikmatan di dalamnya. Tanpa sadar, pipiku sudah dibasahi oleh air mata. “Hhh..!!”
“Tidak apa-apa..kalau Erik..tidak apa-apa.” pikirku.Aku memejamkan mataku erat-erat ketika Erik mulai memasukkan ‘senjata’nya ke dalam diriku. Erik melanjutkan ciumannya ke leher dan menggigitnya sedikit, remasan tangannya di payudaraku makin kuat. Tapi, tidak saat ini. Rasa takut dan kesepian menyerang hati dan pikiranku. Kita akan kedatangan seseorang yang sangat istimewa”, katanya sambil tersenyum hangat. Kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan ketika aku berusia 11 tahun. Aku pun mengikuti permainannya, sedikit takut, sedikit ingin tahu. Aku memilih untuk diam. Kemudian berteriak,
“Kenapa??!! Maria” Erik melemparkan senyum yang berbeda dari kemarin. Aku tidak bisa.Erik pun membuka resleting celananya dan mengeluarkan ‘senjata’nya, kedua kaki wanita itu dipegang dengan tangan Erik dan Erik segera menancapkan ‘senjata’nya ke liang wanita yang sudah basah itu dengan