Kontolnya besar, kepalanya seperti helm tentara dan berwarna keunguan, kulitnya agak coklat tidak hitam. Tangannya tak masuk-masuk ke nonokku hanya meraba raba bibirnya dan itilku. Bokep Kugoyang-goyangkan saja pantatku sambil duduk di pangkuannya, persis seperti Inul menggoyangkan pinggul dan pantatnya, ngebor. “Om kuat amir si, bisa berkali2 ngentotin Inez terus, Inez lemes banget deh”. Kakiku kunaikkan ke pinggangnya, pantatku kunaikan supaya aku bisa menekan kontolnya makin masuk. nonokku berdenyut, lidahnya mulai masuk ke dalam nonokku, aku mengangkat pantatku supaya makin dalam lidahnya masuk. ”Aahh…om om geli aku, sudah…sudah…geli om!” desahku mengerang nikmat. “pengen ngecret di nonok kamu soale Nez, bole kan”. Tidak tahu berapa lama dia menggenjot nonokku dari belakang seperti itu, makin lama makin keras sehingga akhirnya aku nyampe, “Om, enjot yang keras, nikmat sekali rasanya”, jeritku. Dia mengelinjang dan mendesah, “gila nikmatnya”. aku dipeluknya dan pipiku diciumnya dengan mesra kubalas dengan rangkulanku. Enngghh…” desahnya tak keruan. Makanya cowokku bebas aja kalo dateng kerumah, kamu
