Benar-benar naik gunung nih…!, pikirku. Tanpa hambatan apapun, justru bu Heidy menyambut dengan ciuman antusias dan mesra. Bokep mom Bu Heidy sebagai pihak yang menerima seranganku inipun tidak berbeda, bahkan dia merintih-rintih dengan desahan yang lebih keras karena orgasmenya terjadi bertubi-tubi pula.“Ah..uh…eh…”
“Keluar Bu?” kataku terengah-engah
“Yah… tiga kali ini…”
Malam itu kami mengulang setiap serangan dan berakhir dengan kenikmatan bersama. “Enggak Bu, saya bisa kok” kataku.Akhirnya dia setuju dan minta nomor hpku dan akupun meminta nomor hpnya. Saat berhenti dia terkulai menindihku sesekali menggerakkan pinggulnya dan mencium ku.Setelah beberapa menit kemudian dia beranjak kemudian berbaring di sampingku, sambil mendesah puas. Terlebih pada pangkal sepasang pahanya itu bagian depan di bawah perut, terbentuk seperti huruf ‘V’ yang ditumbuhi rambut tipis sangat mempesona.Dengan pemandangan yang sangat menakjubkan itulah getaran-getaran yang sejak tadi mengalir kini bergejolak deras dan menggoncang-goncang dadaku. Kembali aku menggerak-gerakkan pinggulku seperti orang memompa, naik turun dan memutar. Gambaran sebagai sosok yang intelek dan berwawasan luas.Dia mendekatkan diri padaku,