Dengan nafas yang masih ngos-ngosan Vivi tidak menjawab hanya menganggukan kepala. Bokep hot Bukannya melakukan sesuatu, saya malah seperti terhipnotis untuk melihat vagina Vivi sedang dipaksa menelan Pisan Ambon. Bapak itu bangun dan dengan tersenyum dia bertanya “Enak sayang ?”. Lewat celah jendela saya coba mengintip apa yang sedang terjadi didalam. Entah berapa kali Vivi mengalami orgasme karena hanya erangan demi erangan selalu keluar dari bibir mungil itu . Semakin lama goyangan sibapak semakin tidak beraturan. Bukannya melepas tubuhnya tangan Vivi malah semakin menekan pantat hitam sibapak dan membuat penisnya makin dalam menghujam liang vagina itu. Dan setelah berpamitan kepada si ibu kami kembali pulang. Dan akhinya saya melihat mereka berdua benar bugil sambil berciuman, layaknya sepasang kekasih. Ditengah jalan saya sempat melihat sebuah rumah kecil dari kayu.
