lalu tangan kananku menarik bra agak ke atas ke leher Elvita, sehingga terpampang dua gunung kembar yang sangat mengagumkan. “Tidak…tidak…ada apa? Bokep mom “aaahhh….aaaaa…uuuu…enhhhh…eee mmm…ahh…aaaa….” Tangan kananya sekarang meremas-remas rambutku dan menekan kepalaku agar lebih dalam lagi mengeksplorasi vaginanya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ujarku berusaha membujuk untuk bisa pergi bareng. Tangan kananku masuk ke bawah kedua lututnya, tangan kiriku masuk ke dalam lehernya, aku pun memagutnya lagi dan dia faham apa yang aku maksud. Dia pun tidak menyambut tangaku ketika aku ajak untuk bersalaman. “tapi terima kasih tawarannya aku bareng teman saja…”, “kalau begitu sekalian ajak saja teman kamu” setengah berharap dia mau menerima. Kulihat teman-temannya berusaha bertanya dan berkumpul di sekitarnya. Semua barang telah kami rapihkan bersama, hari itu aku habiskan waktu bersama. “Maaf Lena…aku ga konsen banyak pekerjaan…”.“Ya sudah…” ujarnay tersungut sambil mengancing kembali blousnya terus berlalu.Sore itu aku sedang membantu persalinan, sengaja aku panggil Elvita untuk mendampingiku. “Kamu sakit Vit?”“Nggak kak” lemah sekali bicaranya“Kenapa kamu murung, ada masalah?”“ah
