Tidak kuduga, ternyata taksinya lama
sekali datangnya, kami ngobrol-
ngobrol lama juga. Xnxx bokep “Gilaa..”, pikirku, lama sekali mereka
begituan. Hmm..,
sempat terpikir olehku, sebenarnya
itu tempat kos cewek atau cowok,
soalnya ada beberapa ciban (banci)
yang nongkrong di situ. Eh.., ternyata dia
mengajak ceweknya. “Ahh.., Zan.., Ahh.., Zan.., Enak
Zan..”, desahan Yeyen semakin keras
saja karena merasa nikmat, seakan
tidak peduli kalau terdengar orang di
luar. Ahh..,
aku benar-benar merasa serba salah
waktu itu, dan mereka tidak
mengacuhkanku sama sekali. “Sialan!” pikirku,
“Ngapain juga gitu ahh.. Waktu ada kesempatan, aku tanya
pada Mas Zani soal Yeyen. Sedangkan aku semakin
tidak tahan saja, kepingin juga
dadaku diciumin oleh cewek, uhh..,
tapi aku masih menahan diri dan
terus menempel pada pintu. Aku segera
menyiram ceceran sperma di lantai
kamar mandi, melepas seluruh
bajuku dan mandi. Rambut di kemaluan
Yeyen cukup tipis, sehingga
memudahkan Mas Zani menjilatinya
sepuasnya. Tapi
ya terpaksa, aku melenggang keluar
kamar, tapi baru sampai di pintu, aku
lihat di ruang tamu banyak ciban
yang lagi ngobrol dengan Lenny
sambil merokok.
