Sebuah perasaan yang tidak pernah saya dapatkan dari siapapun kecuali orang tua saya. Bokep mom Ia melihatku makan dengan tatapan bahagia. Saya menengok ke arahnya dan kaget setengah mati. Tolong ambilkan dua puluh pound dari ruanganmu!” tiba-tiba Pak Smith memekik karena uang yang harus dibayarnya agak kurang. Dengan was-was saya melirik ke arah buffet tempat pistolnya berada, dan merasa agak tenang karena pistol itu masih ada di situ. “Kangkangin dong, aku pengen lihat lebih jauh!” katanya lagi. Saya hanya diam terpaku sambil melangkah mundur perlahan. Saya tidak tahu. Nikmati saja.”
Saya hanya bisa diam dan mencoba menikmati. Pikir saya. Saya seperti bingung, berusaha meraih dan mencengkeram apapun yang dapat saya raih, sprei, bantal, tiang ranjang, apapun. Waktu saya sedang berjalan cepat di trotoar, saya merasa ada yang berjalan di sebelah kiri saya dengan kecepatan yang sama. Bagaimana saya dapat hidup damai dan bermesraan dengan seorang yang berkeliaran di lorong-lorong gelap London dengan menenteng pistol kemana-mana?
