Sementara adit asik mengambil foto bagian bawah paha Ratna.Aku tak menyangka ternyata pembantuku sangat pandai mengulum penisku. “ Kamu, jangan bilang ke ibu. Bokep jepang “Lagi ada urusan ke Surabaya.”jawabku. Pembantu begitu penting bagi kami. Aku duduk di ruang tamu sambil baca koran. “Ratna” jawabku. Mereka sangat menikmati permainan tersebut. Tak ada perbedaan diantara kami, pembantu dan majikan tidur bersama satu ranjang, bersenda gurau…Hingga esok paginya. “ Dia bisa mijet gak bro, pada pegel nih badan gue.”tanya Adit.” Iya bro, kita ajak jalan-jalan aja, kalo mau ntar kamar gue tanggung deh (kamar hotel maksud Fery).” Setelah bincang-bincang aku panggil si ratna:”Bi…ayo katanya mau belanja.” Kamipun siap-siap dan berangkat. “Iya pak, sebentar”jawab pembantuku. Walaupun seorang pembantu, ratna ternyata selalu merawat tubuhnya dengan baik, payudaranya yang indah masih terasa kenyal saat kuremas.
