“Kan tidak ada yang tahu, lagi pula kami tidak akan menceritakan pada siapa-siapa, sungguh kami janji,” si Emily mewakili mereka. Playbokep Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara si Eve,
“Jacky, boleh kami main internetnya?”
“Silakan,” jawabku. “Iya deh, sekalian numpang minum,” kata bule yang berambut panjang masih kedengaran kesalnya.Setelah mereka duduk, kami memperkenalkan nama kami masing-masing. Aku mencoba untuk melihat ke bawah, ternyata lidah Khira di bagian kepala dan lidah Emily di bagian bijiku. “Aaaahhh…” Eve sampai puncaknya.Aku pun mulai merasa menggigil dan barangku terasa semakin kencang di mulut Khira, sedangkan mulutku belepotan di depan barang Emily, karena Emily tanpa berteriak sudah menumpahkan cairan nikmatnya. Kemudian terasa setengah barangku memasuki lubang hangat, ternyata mulut Khira sudah melakukan tugasnya walaupun tidak masuk semua tapi dipaksakan olehnya. Hanya kukecup lembut keningnya dan berkata, “Thank you Khira!”Rasa nikmatku hilang seketika, aku tak bernafsu lagi walaupun kulihat Eve sedang memainkan klitorisnya dengan jarinya dan Emily yang ternganga memandang ke arahku dan Khira.
