Semprotan cairan hangat mengenai pahaku dan meleleh di atas meja. Bokep mom terus….vaginaku. Bahkan pergi ke tempat penyelaman sering hanya dilakukan kami berdua, aku dan pak Hamid. ahh…… aahhhhhh. Aku didekap lembut dan sebuah ciuman di kening menambah berkurang daya kekuatanku. Ia menyerahkan botol air mineral kepadaku.“Maafkan aku dik Nastiti, aku khilaf, aku telah lama tidak merasakan seperti ini sehingga aku khilaf. Dia tidak lagi memanggilku Bu Dokter, tapi cukup namaku, dik Nastiti. Hanya saya ingin tahu apakah tekanan darah saya normal”. Dorongan kuat muncul di vaginaku, ingin rasanya ada benda bisa mengganjal masuk. ”
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, tanganku meraba ke penisnya. Bukankah aku tidak pernah menikmati rasa seperti ini dengan suamiku ? Tiba-tiba benda dalam vaginaku ditarik keluar. Oooohhhhh……oohhhh… ooooohhhh……aauuhhhhhh. Sambil membuang muka aku sesenggukan. Yah aku telah diusir dari rumahku oleh teman gay suamiku. Untuk menambah kenikmatan, aku angkat tinggi pantatku ke atas.